Halusinasi Palsu
Karya : Tifani
Berlinda
Aku mencarimu di
ujung jemari
Namun saja tak
kutemui
Aku mencarimu di
sela-sela rak buku
Namun kembali kau
tak kutemui
Aku berjalan di
antara setapak dan raya
Mencoba menemukanmu
di bawah alas kakiku
Bukannya malas hanya
saja naas
Tak jua kau sudi
menapaki paras
Kubelah bamboo di
pinggir desa
Kusisihkan
buku-bukunya
Kupikir engkau,
ternyata orang utan
Sungguh heran juga
tanya
Kuhentikan
perjalanan kecil ini
Berteduh dengan
lebarnya daun mangga
Daun mangga yang
menganga
Dibaliknya ada celah
pengharapan dini
Menepilah aku di
sebuah kolam
Kolam manusia bukan
ikan pun bukan
Hanya berdasar
rumput dan ilalang
Tak kutemui di
dalamnya ada bayang
Ah, kuteruskan saja
perjalannan kecil ini
Merangkak dan merayapi
dinding curam
Hingga nanti
langkahku keram
Untuk lewati kolam
tak berpenghuni
Bayangmu jatuh
dimana ?
Pada angina buritan
sempat aku bertanya
Ia hanya menggeleng
dan berlalu
Ah, dasar pemalu !
Dengan siapa
gerangan kuharus bertannya ?
Bayangmu jatuh dimana
?
Bayang yang sempat
kutitipkan rindu
Bayang yang se,pat
kusemai kasih
Dengan taburan yang
takabur
Sesalku mendarah
daging, saat bayangmu pun beriring
Beriring hembusan
angina buritan yang jauh tak menepi
Dengan siapa
gerangan kuharus bertannya ?
Bayangmu jatuh
dimana ?
Akankah di balik
kaki gunung ?
Di bawah awan liar ?
Di dalam bola
matakukah ?
Atau di dalam air
kolam ?
Atau juga di dalam
sarang para semut ?
Dengan siapa
gerangan kuharus bertannya ?
Bayangmu jatuh
dimana ?