Alangkah Jomponya
(Negeri kita)
Karya : Tifani Berlinda
Negeri ini seakan berjalan tanpa imajinasi kreative
Tanpa adanya refolusi yang aktive
Pencetusannya penuh dengan orasi berspekulative
Oleh orang orang exekutive
Demokrasi ditiangkan di atas mimbar
Yang disamar samarkan topeng aparat
Diacungkan pula pancasila sebagai pilar
Tetap sajalah disamar samarkan topeng aparat
Zaman semakin menunjukan kepesatannya
Dengan melahirkan induk tikus berdasi
Menggali ilmu ke negeri tetangga
Tanpa mengantongi karakter berdasi
Dasi diasumsikan
sarjana
Dasi sebagai mahkota
Dasi menentukan tahta
Dasi menjadi sebuah cita cita
Negeri ini laksana negeri harry potter
Semua diatur dengan sihir
Sebutir kokoa diubahnya menjadi pidana
Uang rakyat rayap pun dapat diubah menjadi perdata
Dimana tiang keadilan ?
Dimana pondasinya diletakan ?
Mereka tidur ?
Atau sedang menikmati sanur ?
Haha
Hahahaha
Hahahahahahaha
Hahahahahahahahahaha
Sayup tawa merayap di dinding meja hijau
Disana hakim dan jaksa bermain sedotan
Berbagai macam merek koper disodorkan
Yang hitam atau putih tetap menjadi kelabu
Baru beruasia 66
tahun, sudah jompo
Negeri ini patut dirawat di panti jompo
Cucunya ada yang menjadi tukang obat, perawat bahkan
pejabat
Apa ini disebut aturan duplet ?
Ataukah aturan oktet ?
Benarkan hukum keppler I atau II atau mungkin III ?
Ah, alangkah jomponya (negeri ini)
Ah, alangkah jomponya (negeri kita)